Minggu, 14 Oktober 2012

PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN

Konsepsi dan Awal Kelahiran
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yaitu pertemuan sel telur (ovum) dengan  sperma sampai dengan  waktu kelahiran individu. Pada proses ini terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock, 1980).

Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prental
Menurut Seifert & Hoffnung (1994), perkembangan membagi periode prenatal menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:
1.     Tahap Germinal (germinal stage)
Tahap germinal atau periode zigot, ovum atau periode nutfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan.
2.       Tahap Embrio (embriyonic stage)
Tahap embrio atau tahap ‘alaqah, yaitu segumpal darah yang semakin membeku. Tahap ini dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam 2 pola, yaitu:
  • Cephalocaudal, artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian  kepala, kemudian ke bagian bawah sampai ke bagian ekor.
  • Proximodistal, adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan (Harris, 1983).
3.       Tahap Janin (fetus stage)
Tahap janin atau tahap fetus atau dalam Islam disebut tahap mudhghah. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir.

Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat  kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
1.       Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, factor keturunan membatasi sejauh man individu dapat berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
2.       Penentuan Jenis Kelamin
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orange tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
3.       Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar.
4.       Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, yaitu: 
  •  Kesehatan ibu  
  • Gizi ibu
  • Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu  
  • Keadaan dan ketegangan emosi ibu

Kelahiran

Studi psikologi tentang kelahiran lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pascalahir
Di antara kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir yaitu:
  •  Jenis kelahiran
  • Pengobatan ibu 
  •  Lingkungan pralahir
  • Jangka waktu periode kehamilan 
  •  Perawatan pascalahir
  • Sikap orang tua
sumber: Desmita.2010.Psikologi Perkembangan.Bandung:Remaja Rosdakarya


1 komentar: