Konsepsi dan Awal Kelahiran
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal
perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yaitu pertemuan sel telur (ovum)
dengan sperma sampai dengan waktu kelahiran individu. Pada proses ini
terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Prenatal ini bukan
saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock, 1980).
Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prental
Menurut Seifert & Hoffnung (1994), perkembangan membagi
periode prenatal menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:
1.
Tahap Germinal (germinal stage)
Tahap germinal atau periode zigot, ovum
atau periode nutfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan.
2.
Tahap Embrio (embriyonic stage)
Tahap embrio atau tahap ‘alaqah, yaitu
segumpal darah yang semakin membeku. Tahap ini dimulai dari 2 minggu sampai 8
minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam
2 pola, yaitu:
- Cephalocaudal, artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian ke bagian bawah sampai ke bagian ekor.
- Proximodistal, adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan (Harris, 1983).
3.
Tahap Janin (fetus stage)
Tahap janin atau tahap fetus atau dalam Islam
disebut tahap mudhghah. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir.
Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar
terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
1.
Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, factor keturunan
membatasi sejauh man individu dapat berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya
merupakan masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah
kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
2.
Penentuan Jenis Kelamin
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin
individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi
perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok
jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan
olah jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orange tua dan anggota-anggota
keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin
mereka.
3.
Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya
satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar.
4.
Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya
mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua
umumnya mempunyai sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai
dengan tempat dan urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap
kepribadian dan pembentukan sikap anak.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal,
yaitu:
- Kesehatan ibu
- Gizi ibu
- Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
- Keadaan dan ketegangan emosi ibu
Kelahiran
Studi psikologi tentang kelahiran
lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pascalahir, kondisi
lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan
sebelum dan sesudah lahir.
Pengaruh Kelahiran terhadap
Perkembangan Pascalahir
Di antara kondisi-kondisi kelahiran
yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir yaitu:
- Jenis kelahiran
- Pengobatan ibu
- Lingkungan pralahir
- Jangka waktu periode kehamilan
- Perawatan pascalahir
- Sikap orang tua
Thanks bro!
BalasHapus