Jumat, 19 Oktober 2012

PERKEMBANGAN MASA BAYI


Perkembangan Fisik
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang lebih besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk, dan berjalan. Kemudian, selama tahun kedua, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegiatan-kegiatan seperti berlari dan memanjat petumbuhannya justru berlangsung cepat
Tinggi dan Berat Badan
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm, dengan  berat 3,4 kg. segera setelah bayi menyesuaikan diri dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan dan mencerna , fisiknya tumbuh dengan cepat.

Perkembangan Refleks
Refleks adalah gerakan-gerakan yang bersifat otomatis atau tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta member bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungan. Seifert & Hoffnung (1994), menyebutkan ada 12 gerak refleks yang dimiliki oleh anak yang baru lahir. Secara garis besar, 12 refleks tersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu pertama, refleks survival, yaitu refleks yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi, terutama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Kedua, refleks primitive, yaitu refleks yang tidak secara nyata berguna bagi pemenuhan kebutuhan fisik. Di antara refleks-refleks yang muncul pada masa bayi itu adalah:
·         Refleks menghisap dan mencari : Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusap dengan lembut, maka ia akan langsung merespons dengan memalingkan kepalanya kearah pipi yang disentuh. Dan bayi yang baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan di mulutnya. Namun, refleks menghisap dan mencari akan menghilang ketika usia mereka bertambah. Refleks moro (moro reflex) : Refleks moro adalah suatu respo tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerkan yang mengejutkannya. Refleks ini akan menghilang ketika bayi mendekati usia 6 bulan.  
Refleks menggenggam (grasping reflex) : Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih disengaja.
Perkembangan Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Keterampilan motorik dibagi menjadi dua yaitu:
  • keterampilan motorik kasar (gross motor skill)
meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan tubuh, seperti berjalan, melompat, berlari, dll. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja
  • Keterampilan motorik halus (fine motor skill)
meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh seperti menyentuh, memegang, dll. Pada saaat baru dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halus.
Perkembangan Sensori
Peralatan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi disebut dengan indera (sense) atau system sensorik. System tersebut meliputi pengecapan, penciuman, pendengaran dan penglihatan.
Perkembangan Otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan, badannya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf per menit. Sehingga pada saat dilahirkan, bayi kemungkinan telah memiliki semua sel-sel otak yang akan dimiliki sepanjang hidupnya. Namun, sel-sel tersebut belum matang dan jaringan urat saraf masih lemah. Setelah usia 2 tahun, sel-sel otak tersebut terus tumbuh dengan cepat dan dramatis mencapai kematangan, seiring dengan pertumbuhan fisiknya.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan semua aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan. Selama masa bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah mengalami perkembangan.
Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan – perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhannya bayi masih sangat tergantung pada orang lain, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir, pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang lain.

sumber: Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung:Remaja Rosdakarya

Minggu, 14 Oktober 2012

PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN

Konsepsi dan Awal Kelahiran
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yaitu pertemuan sel telur (ovum) dengan  sperma sampai dengan  waktu kelahiran individu. Pada proses ini terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan (Hurlock, 1980).

Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prental
Menurut Seifert & Hoffnung (1994), perkembangan membagi periode prenatal menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:
1.     Tahap Germinal (germinal stage)
Tahap germinal atau periode zigot, ovum atau periode nutfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan.
2.       Tahap Embrio (embriyonic stage)
Tahap embrio atau tahap ‘alaqah, yaitu segumpal darah yang semakin membeku. Tahap ini dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam 2 pola, yaitu:
  • Cephalocaudal, artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian  kepala, kemudian ke bagian bawah sampai ke bagian ekor.
  • Proximodistal, adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan (Harris, 1983).
3.       Tahap Janin (fetus stage)
Tahap janin atau tahap fetus atau dalam Islam disebut tahap mudhghah. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir.

Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat  kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
1.       Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, factor keturunan membatasi sejauh man individu dapat berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
2.       Penentuan Jenis Kelamin
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orange tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
3.       Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar.
4.       Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, yaitu: 
  •  Kesehatan ibu  
  • Gizi ibu
  • Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu  
  • Keadaan dan ketegangan emosi ibu

Kelahiran

Studi psikologi tentang kelahiran lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pascalahir
Di antara kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir yaitu:
  •  Jenis kelahiran
  • Pengobatan ibu 
  •  Lingkungan pralahir
  • Jangka waktu periode kehamilan 
  •  Perawatan pascalahir
  • Sikap orang tua
sumber: Desmita.2010.Psikologi Perkembangan.Bandung:Remaja Rosdakarya